FSI UMRI LAKUKAN TINJAUAN MANAJEMEN FAKULTAS

Pekanbaru, Dalam rangka meningkatkan kinerja Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Dosen, Fakultas Studi Islam mengikuti Rapat Tinjauan Manajemen yang dilaksanakan oleh LP2KM UMRI diakhir bulan januari 2024 ini,.

Dalam arahannya Bapak Risnal Diansyah, S.Kom. MTI selaku Ketua Lembaga LP2KM UMRI menegaskan bahwa Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) ini adalah siklus dalam pelaksanaan Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI). Siklus SPMI ini dikenal dengan Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP), yang mana RTM termasuk pad siklus ke-4.

”Tujuannya RTM ini untuk memperbaiki kinerja manajemen dimasa yang akan datang. Program kerja yang baik itu turun dari hasil evaluasi sebagaimana siklus SPMI ini. Kedepannya audit, survey dilakukan di Fakultas” kata Risnal Diansyah, S.Kom. MTI

Lebih lanjut, Ketua LP2KM mendoakan semoga Fakultas Studi Islam bisa meningkatkan kinerja pengajaran, penelitian dan pengabdian Dosen.

Dekan Fakultas Studi Islam mengucapan terimakasih kepada LP2KM karena telah menyelenggarakan kegiatan ini, karena mendapatkan evaluasi yang relevan dengan kondisi reel dilapangan.

”Fakultas merasa terbantu dengan RTM ini, mendapatkan insight yang bagus untuk membangun FSI kedepannya. Kelemahan dan kekurangan dapat kita cover bersama demi kemajuan bersama.” kata Dr. Santoso, S.S., M.SI selaku dekan FSI UMRI. (asc

FSI Umri Gelar Seminar Internasional: Maqoshshid Asysyaria’ah Dalam Perspektif Lintas Ilmu

Pekanbaru (Umri) – Fakultas Studi Islam (FSI) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar kegiatan Seminar Internasional dengan tema Maqoshshid Asysyaria’ah Dalam Perspektif Lintas Ilmu, yang dilaksanakan pada Senin (13/03/2023) pagi di Aula Gedung Rektorat Umri – Jl. Tuanku Tambusai Pekanbaru.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Rosli bin Mokhtar, tokoh Maqashid Malaysia dan Dr. M. Syahrullah, SE., MM., akademisi Umri, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Umri Bidang Akademik Dr. Wirdati Irma, S.Pd., M.Si., serta dihadiri ratusan peserta seminar dari Pimpinan Fakultas, Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa FSI Umri.

Dalam sambuatannya, Dr. Wirdati Irma, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa integrasi ilmu adalah visi terbesar dari Umri serta Rektor Umri Dr. Saidul Amin, MA. Oleh karena itu seminar internasional ini adalah langkah yang paling strategis untuk mencapai visi Umri serta pengembangan dari program Internasionalisasi.

Lebih lanjut Dr. Wirdati Irma menyampaikan “As we know that our goverment especially in Riau province encourages us to turn into sharia in many aspects, banking, cullinary, tourism, and so on. So today’s topic is really suitable to enrich our knowledge about sharia field. (“Seperti yang kita ketahui bahwa pemerintah kita khususnya di provinsi Riau mendorong kita untuk berubah menjadi syariah dalam banyak aspek, perbankan, kuliner, pariwisata, dan sebagainya. Jadi topik hari ini sangat cocok untuk memperkaya pengetahuan kita tentang bidang syariah”), jelasnya.

Dalam pemaparannya, Dr. Rosli bin Mokhtar menyampaikan bahwa tujuan Maqashid Shariah adalah untuk mengkaji suatu hukum/ilmu sehingga memperoleh aturan yang jelas. Dalam konteks integrasi ilmu pengetahuan Maqashid Syariat merupakan fondasi kokoh untuk membangun kesatuan ilmu. Integrasi ilmiah inilah yang diharapkan menjadi pembuka kerahmatan ilmu bagi semesta alam. Akan tetapi, proses perjalanan ilmu Maqashid Shariah yang sudah berkembang sejak tahun ke-8 hijriah belum mendapatkan tempat yang baik, walaupun saat ini mulai ada kebangkitan dengan munculnya buku-buku dan seminar tentang hal ini. “Ilmu Maqashid Shariah ini dulu tidak mendapatkan tempat yang semestinya, sehingga terjadi krisis keilmuan hingga saat ini,” ujar doktor yang pernah menempa ilmu di Maroko ini.

Sedangkan Dr. M. Syahrullah, dalam memperkuat diskusi seminar tersebut menjelaskan bahwa tujuan Maqashid Shariah dari ekonomi adalah terwujudnya Mashlahah yang bersifat materi dan Mashlahah yang bersifat non-materi, yang keduanya harus saling menguatkan. “Dalam setiap aturan hukum Al Syar’i mentransmisikan mashlahah sehingga lahir kebaikan atau kemanfaatan dan terhindar keburukan, dan untuk itu ada tiga asas yang harus dibangun dalam paradigma ekonomi syariah, yakni nilai, etika dan dasar Islam” jelas Ketua Lembaga Wakaf Umri ini.

Dalam sambutannya Dekan FSI Umri Dr. Santoso, M.Psi., menyampaikan bahwa pengembangan program studi FSI harus membawa perspektif Maqashid. Tanpa menghadirkan sisi Maqashid kajian keilmuan akan kering dari nilaj dan pesrpektif. Lebih lanjut, Santoso mengharapkan hendaknya dosen dan mahasiswa mulai membuka perspektif maqashid, sehingga kajian rumpun ilmu akan lebih dinamis.

Fakultas Studi Islam, MoU dengan Penerbit Dotplus Publisher

Umri- dalam rangka mempermudah dan mengembangkan Literasi di Fakultas Studi Islam, khususnya, Dekan Fakultas Studi Islam Universitas Muhammadiyah Riau menjalin Kerjasama dengan Penerbit Dotplus Publisher dalam bidang Publikasi Karya Tulis Ilmiah.

Penandatangan MoU ini dilaksanakan disela-sela Workshop Penyusunan Roadmap Penelitian dan Penulisan Modul Ajar yang juga dihadiri oleh Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Riau, Bapak Prof. Dr. H. M. Nazir MA.

Dotplus Publisher yang terletak di Kecamatan Siak Kecil- kabupaten Bengkalis ini, akan membantuk Fakultas Studi Islam dalam mempublikasikan Karya Tulis Ilmiyah berupa Buku Ajar dan hal yang sejenisnya.

“Kita selain menulis Modul Ajar, mesti menghasilkan buku ajar, sehingga hasil pikiran kita bisa diterapkan secara nasional.” Kata Kahirul Azan yang menjabat sebagai Direktur Penerbit Dotplus Publisher. Dr. Santoso, SS., M.Si menyampaikan “dengan adanya MoU ini, diharapkan dapat meningkatkan gerakan literasi dari seluruh Dosen kita, dengan kemudahan dilakukannya Publikasi mealui Penerbit Dotplus ini”. (Aspo)

Workshop Penyusunan Roadmap Penelitian dan Penulisan Modul Ajar

UMRi-Fakultas Studi Islam mentaja Kegiatan Workshop Penyusunan Roadmap Penelitian dan Penulisan Modul Ajar Integrasi yang dihadiri oleh Seluruh Dosen dilingkungan Fakultas Studi Islam UMRI.

Hadir sebagai Narasumber kegiatan ini Prof. Dr. H. M. Nazir, MA (Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Riau) yang juga merupakan Pakar Integrasi Ilmu di tingkat Nasional. Didampingi Dekan Fakultas Studi Islam Dr. Santoso, SS., M.Si dan Khairul Azan dari Direktur Penerbit Dotplus Publisher, dengan Moderator M. Lisman, SE.I., ME.

Dalam sambutan Dekan, Acara ini berawal dari refleksi kegelisahan gerakan berkenaan dengan Pengarus Utamaan AIK. Diantaranya adalah Integrasi Keilmuan, yang disampaikan oleh PPM melalui Majelis Diktilitbang.

“Ilmu Pengetahuan banyak bermula dari Umat Islam itu sendiri, namun terputus di dunia barat.

Dengan melakukan Integrasi Ilmu ini, kita kembali ke Citra Keilmuan Perspektif Islam.” Sambung Dr. Santoso, M.Si

Ketua BPH UMRi Bapak Prof. Dr. H. M .Nazir, MA mengapresiasi Kegiatan ini, dan diharapkan segera menular ke seluruh Fakultas yang ada di UMRI, sehingga Pengarus Utamaan AIK di UMRI dapat menjadi leading sektor bagi PTMA.

“Dalam masyarakat maju, diperlukan ilmu pengetahuan yang sains, guna memberantas ilmu sekuler dengan ilmu Islami.” Sambung beliau

Pemateri ke-2 memaparkan bahwa jalan integrasi keilmuan ini mau tidak mau akan kita lewati, perlu dibuatkan sebuat Roadmap. Roadmap ini akan memberikan arahan integrasi selama 10 tahun kedepan. Dimulai dari penghimpunan Data, baik kualitatif dan kuantitatif menjadi pusat informasi masyarakat Islam dalam arus pembangunan.

“akhir dari Roadmap ini, kita dapat memberikan rekomendasi solusi terhadap isu sentral yang akan menjadi konstruksi masyarakat utama dan dalam era nilai kemanusiaan baru. Dan ini dapat kita rasakan di tahun 2032” kata Dr. Santoso

Integrasi keilmuan sebenarnya adalah Integrasi pengetahuan Yang menciptakan pola pikir ilmiah berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Namun diawal ini, Integrasi diarahkan dalam konteks nilai sehingga perkuliahan melahirkan perilaku mulia yang dijiwai oleh Akhlak Mulia.

Pembicara ketiga Khairul Azan memaparkan bahwa konsep awal Integrasi adalah tidak adanya dikotomi dalam berbagai bidang. Islam tidak akan bisa maju, jika masih adanya dikotomi keilmuan. dan Implementasi dari Integrasi Keilmuan ini adalah dengan hasil tulisan.

“Kita selain menulis Modul Ajar, mesti menghasilkan buku ajar, sehingga hasil pikiran kita bisa diterapkan secara nasional.” Kata Kahirul Azan yang menjabat sebagai Direktur Penerbit Dotplus Publisher.

Diakhir pemaparannya menyampaikan menjadi penulis yang baik adalah “belajar menulis dengan menulis”. (Aspo)

PKM Fakultas Studi Islam 2023

.program kreativitas mahasiswa merupakan ajang hibah tahunan dari koordinasi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. PKM 2023 ini mempunyai 10 skim diantaranya PKM Riset Sosial Humaniora, PKM Riset Eksakta, PKM Pengabdian kepada Masyarakat, PKM Kewirausahaan, PKM Penerapan Ipteks, PKM Karsa Cipta, PKM karya Inovatif,PKm Video gagasan konstruktif, PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT), PKM Artikel Ilmiah. ajang ini bisa memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk bersaing, bekerjasama dengan tim serta kedisiplinan. pada tahapan penyusunan proposal ini Fakultas Studi Islam menyelenggarakan Coaching Clinic Proposal PKM 2023 dengan narasumber Sri Fitria Retnawaty,S.Si.,M.Si. ibu Sri Fitria Retnawaty,S.Si.,M.Si merupakan salah satu reviewer nasional PKM. FSI mempunyai target untuk setiap prodi minimal 1 skim lolos PKM 2023. kegiatan ini berjalan lancar dan mahasiswa semangat mengikuti coaching clinic ini. putri sri wahyuni sebagai salah satu peserta menyampaikan bahwa coaching ini membuka mindset kita lebih luas lagi mengenai PKM. semoga target lolos PKM tercapai di 2023

Raih Juara Tiga Lomba Tari Kreasi Melayu Tingkat Mahasiswa se Riau

Semarak gembira suara Mahasiswa Perbankan Syariah UMRI Mengudara di langit UIN SUSKA, mengiringi prosesi pengumuman juara lomba tari kreasi melayu tingkat mahasiswa se Riau. Perlombaan yang berlangsung pada tanggal 11 Desember 2022 ini juga diramaikan dengan berbagai utusan dari sejumlah kampus-kampun di wilayah Riau.

Dari berbagai peserta dan kampus yang beragam ini pula, Perbankan Syari’ah UMRI berhasil menyabet juara ke 3 dalam ajang Lomba Tari Kreasi Melayu Tingkat Mahasiswa se Riau.

Mahasiswi Perbankan Syariah yang diutus untuk mengikuti lomba tari tersebut, merupakan orang-orang pilihan dari UKM Tari Sanggar Rancak Molek Perbankan Syariah UMRI. Sanggar ini diinisiasi pertama kali oleh M Syahrudi Mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 17 kemudian dilanjutkan oleh Zudyaten Mahasiswi Perbankan Syariah Angkatan 20.

Tim tari yang mengikuti lomba saat ini didominasi oleh Mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 22 atau yang biasa disebut bankers 22. Sementara pelatihnya adalah Zudyaten Mahasiswi Bankers 20.

Planning Your Transition to Successful Leadership
Dalam rangka meningkatkan softskill mahasiswa, prodi perbankan syariah menyelenggarakan pelatihan soft skills leadership. Pelatihan ini mengangkat tema “Planning Your Transition to Successful Leadership”. Dekan Fakultas Studi Islam saat membuka acara menuturkan bahwa seorang pemimpin itu harus care, karena di masa ini kepedulian terhadap seseorang atau lingkungan sudah menipis. Lebih lanjut Dr. Santoso menyampaikan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri (soft skills),” ujarnya.
Dalam sesi workshop dihadirkan narasumber, Anton herianto,SE.,MM dari Muamalate Institute
“mahasiswa harus menyadari bahwa setiap saat kita butuh mengembang diri baik itu kemampuan adaptasi, intrepersonal, komunikasi dan team work” ujarnya.
pada pelatihan tersebut anton juga menyampaikan bahwa kita harus banyak membaca, sesuai dengan Wahyu yang pertama turun untuk makhluk di dunia ini adalah Iqro’ ( Bacalah), dengan membaca kita bisa meningkatkan kemampuan dan pengambangan diri kita. Putri Sri wahyuni sebagai mahasiswa perbankan syariah yang hadir pada pelatihan tersebut menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat bagus dan insyaAllah akan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
FSI UMRI PEDULI MASALAH KERAGAMAN
(DEKAN BERIKAN PENCERAHAN MERAWAT KERAGAMAN KEPADA 50 KADER FPK KECAMATAN KEMPAS INDRAGIRI HILIR

Perguruan tinggi adalah lembaga akademik yang memiliki kapasitas dalam mendeskripsikan, memprediksi, dan mengkontrol persolaan. Dalam kapasitas tersebut, Fakultas Studi Islam menunjukkan perannya dalma acara penguatan kader Pembauran yang di taja oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Indragiri Hirir di Keacamatan Kempas.
Santoso, Dekan FSI UMRI dengan Semangat memberikan motivasi tentang upaya menjaga kerukunan masyarakat yang beragam di aula kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri hilir. Sebanyak 50 peserta dari unsur kepada Desa, tokoh masyarakat dan kader FPK daerah hadir dalam undangan Kesbangpol Kabupaten Indragiri Hilir.
Telah disadari sejak lama, bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa dengan keragaman suku dan budaya terbesar di dunia. Begitu juga kondisi masyarakat Kempas. Beragam budaya dan etnis hidup dalam lingkungan Melayu yang terbuka.
Pertemuan etnis dan budaya yang beragam tentu saja memerlukan ketrampilan tersendiri dalam mengelola dan memperdayakannya. Bila keragaman tidak dikelola dengan baik maka dikhawatirkan justru akan menjadi beban dan persoalan sosial yang membahayakan. Sebaliknya bila keragaman dapat dikelola dengan bijak maka akan menjadi kekuatan yang sangat besar.
Dalam acara Pengabdian pembekalan Penguatan Kelembagaan FPK Kabupaten Inhil, Dr. Santoso menjelaskan bahwa secara kelembagaan FPK adalah forum legal yang memiliki tanggungjawab besar untuk menjaga keharmonisan dan keragaman lintas etnis. Untuk itu penguatan lembaga adalah sebuah keniscayaan.
Kekuatan lembaga akan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya pembinaan masyarakat beragam dalam bingkai bineka tunggal ika. Sejalan dengan upaya penguatan tersebut, perlu juga untuk dijalin kerja sama dengan seluruh pihak, baik pemerintah daerah, ulama, tokoh adat dan masyarakat.
Camat Kempas Muhammad Yusuf, S.Sos., M.M, dalam sambutannya menyampaikan bahwa FPK diharapkan senantiasa menjaga hubungan yang konstruktif dalam upaya memperkuat kerukunan antar etnis di wilayah kecamatan Kempas. Begitu juga terkait suasana pemilu dalam waktu mendatang diharapkan seluruh kader FPK untuk turut menjaga kerukunan diantara masyarakat.
Kepala Badan kesbang kabupaten Inhil H. M. Arifin, S.Sos., M.M. dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat Kempas terdiri dari beragam suku yang memungkinkan terjadi gesekan dan konflik. Membangun persepsi positif dalam kegamaan adalah kunci persatuan. Gesekan antar suku dalam beragam etnis harus dijaga sampai kapanpun.
Dr. Santoso, yang juga akademisi Universitas Muhammadiyah Riau menegaskan dalam materinya, bahwa tantangan bangsa ke depan akan semakin berat. Faham-faham luar yg bertentangan dengan nilai kebangsaan kita masuk tanpa ada batas lagi. Oleh karena itu para penggiat FPK harus memiliki pola pembinaan kerukunan yang baru. Semua harus diupayakan dalam upaya memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.