Raih Juara Tiga Lomba Tari Kreasi Melayu Tingkat Mahasiswa se Riau

Semarak gembira suara Mahasiswa Perbankan Syariah UMRI Mengudara di langit UIN SUSKA, mengiringi prosesi pengumuman juara lomba tari kreasi melayu tingkat mahasiswa se Riau. Perlombaan yang berlangsung pada tanggal 11 Desember 2022 ini juga diramaikan dengan berbagai utusan dari sejumlah kampus-kampun di wilayah Riau.

Dari berbagai peserta dan kampus yang beragam ini pula, Perbankan Syari’ah UMRI berhasil menyabet juara ke 3 dalam ajang Lomba Tari Kreasi Melayu Tingkat Mahasiswa se Riau.

Mahasiswi Perbankan Syariah yang diutus untuk mengikuti lomba tari tersebut, merupakan orang-orang pilihan dari UKM Tari Sanggar Rancak Molek Perbankan Syariah UMRI. Sanggar ini diinisiasi pertama kali oleh M Syahrudi Mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 17 kemudian dilanjutkan oleh Zudyaten Mahasiswi Perbankan Syariah Angkatan 20.

Tim tari yang mengikuti lomba saat ini didominasi oleh Mahasiswa Perbankan Syariah Angkatan 22 atau yang biasa disebut bankers 22. Sementara pelatihnya adalah Zudyaten Mahasiswi Bankers 20.

Planning Your Transition to Successful Leadership
Dalam rangka meningkatkan softskill mahasiswa, prodi perbankan syariah menyelenggarakan pelatihan soft skills leadership. Pelatihan ini mengangkat tema “Planning Your Transition to Successful Leadership”. Dekan Fakultas Studi Islam saat membuka acara menuturkan bahwa seorang pemimpin itu harus care, karena di masa ini kepedulian terhadap seseorang atau lingkungan sudah menipis. Lebih lanjut Dr. Santoso menyampaikan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri (soft skills),” ujarnya.
Dalam sesi workshop dihadirkan narasumber, Anton herianto,SE.,MM dari Muamalate Institute
“mahasiswa harus menyadari bahwa setiap saat kita butuh mengembang diri baik itu kemampuan adaptasi, intrepersonal, komunikasi dan team work” ujarnya.
pada pelatihan tersebut anton juga menyampaikan bahwa kita harus banyak membaca, sesuai dengan Wahyu yang pertama turun untuk makhluk di dunia ini adalah Iqro’ ( Bacalah), dengan membaca kita bisa meningkatkan kemampuan dan pengambangan diri kita. Putri Sri wahyuni sebagai mahasiswa perbankan syariah yang hadir pada pelatihan tersebut menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat bagus dan insyaAllah akan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
FSI UMRI PEDULI MASALAH KERAGAMAN
(DEKAN BERIKAN PENCERAHAN MERAWAT KERAGAMAN KEPADA 50 KADER FPK KECAMATAN KEMPAS INDRAGIRI HILIR

Perguruan tinggi adalah lembaga akademik yang memiliki kapasitas dalam mendeskripsikan, memprediksi, dan mengkontrol persolaan. Dalam kapasitas tersebut, Fakultas Studi Islam menunjukkan perannya dalma acara penguatan kader Pembauran yang di taja oleh Badan Kesbangpol Kabupaten Indragiri Hirir di Keacamatan Kempas.
Santoso, Dekan FSI UMRI dengan Semangat memberikan motivasi tentang upaya menjaga kerukunan masyarakat yang beragam di aula kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri hilir. Sebanyak 50 peserta dari unsur kepada Desa, tokoh masyarakat dan kader FPK daerah hadir dalam undangan Kesbangpol Kabupaten Indragiri Hilir.
Telah disadari sejak lama, bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa dengan keragaman suku dan budaya terbesar di dunia. Begitu juga kondisi masyarakat Kempas. Beragam budaya dan etnis hidup dalam lingkungan Melayu yang terbuka.
Pertemuan etnis dan budaya yang beragam tentu saja memerlukan ketrampilan tersendiri dalam mengelola dan memperdayakannya. Bila keragaman tidak dikelola dengan baik maka dikhawatirkan justru akan menjadi beban dan persoalan sosial yang membahayakan. Sebaliknya bila keragaman dapat dikelola dengan bijak maka akan menjadi kekuatan yang sangat besar.
Dalam acara Pengabdian pembekalan Penguatan Kelembagaan FPK Kabupaten Inhil, Dr. Santoso menjelaskan bahwa secara kelembagaan FPK adalah forum legal yang memiliki tanggungjawab besar untuk menjaga keharmonisan dan keragaman lintas etnis. Untuk itu penguatan lembaga adalah sebuah keniscayaan.
Kekuatan lembaga akan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya pembinaan masyarakat beragam dalam bingkai bineka tunggal ika. Sejalan dengan upaya penguatan tersebut, perlu juga untuk dijalin kerja sama dengan seluruh pihak, baik pemerintah daerah, ulama, tokoh adat dan masyarakat.
Camat Kempas Muhammad Yusuf, S.Sos., M.M, dalam sambutannya menyampaikan bahwa FPK diharapkan senantiasa menjaga hubungan yang konstruktif dalam upaya memperkuat kerukunan antar etnis di wilayah kecamatan Kempas. Begitu juga terkait suasana pemilu dalam waktu mendatang diharapkan seluruh kader FPK untuk turut menjaga kerukunan diantara masyarakat.
Kepala Badan kesbang kabupaten Inhil H. M. Arifin, S.Sos., M.M. dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat Kempas terdiri dari beragam suku yang memungkinkan terjadi gesekan dan konflik. Membangun persepsi positif dalam kegamaan adalah kunci persatuan. Gesekan antar suku dalam beragam etnis harus dijaga sampai kapanpun.
Dr. Santoso, yang juga akademisi Universitas Muhammadiyah Riau menegaskan dalam materinya, bahwa tantangan bangsa ke depan akan semakin berat. Faham-faham luar yg bertentangan dengan nilai kebangsaan kita masuk tanpa ada batas lagi. Oleh karena itu para penggiat FPK harus memiliki pola pembinaan kerukunan yang baru. Semua harus diupayakan dalam upaya memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.